Farmakognosi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Pharmacon yang
berarti obat dan gnosis yang berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi farmakognosi
berarti pengetahuan tentang obat. Khususnya dari bahan alam bisa berupa bahan
nabati, hewani, dan mineral.
Senin, 13 Januari 2020
Sejarah Perkembangan Farmakognosi.
Pada kurang lebih 2500 tahun sebelum masehi,
penggunaan tanaman obat sudah dilakukan orang, hal ini dapat diketahui dari
lempeng tanah liat yang tersimpan di Perpustakaan Ashurbanipal di Assiria, yang
memuat simplisia antara lain kulit delima, opium, adas manis, madu, ragi,
minyak jarak. Juga orang Yunani kuno misalnya Hippocrates (1446 sebelum
masehi), seorang tabib telah mengenal kayu manis, hiosiamina, gentiana,
kelembak, gom arab, bunga kantil dan lainnya.
Pada tahun 1737
Linnaeus, seorang ahli botani Swedia, menulis buku “Genera Plantarum” yang
kemudian merupakan buku pedoman utama dari sistematik botani, sedangkan
farmakognosi modern mulai dirintis oleh Martiuss. Seorang apoteker Jerman dalam
bukunya “Grundriss Der Pharmakognosie Des Planzenreisches” telah menggolongkan
simplisia menurut segi morfologi, cara- cara untuk mengetahui
kemurnian simplisia.
Farmakognosi mulai berkembang pesat setelah pertengahan abad ke 19 dan masih
terbatas pada uraian makroskopis dan mikroskopis. Dan sampai dewasa ini
perkembangannya sudah sampai ke usaha- usaha isolasi, identifikasi dan juga
teknik-teknik kromatografi untuk tujuan analisa kualitatif dan kuantitatif.
Ruang Lingkup Farmakognosi.
Farmakognosi adalah sebagai bagian biofarmasi, biokimia dan kimia
sintesa, sehingga ruang lingkupnya menjadi luas seperti yang diuraikan dalam
definisi Fluckiger. Sedangkan di Indonesia saat ini untuk praktikum
Farmakognosi hanya meliputi segi pengamatan makroskopis, mikroskopis dan
organoleptis yang seharusnya juga mencakup indentifikasi, isolasi dan pemurnian
setiap zat yang terkandung dalam simplisia dan bila perlu penyelidikan
dilanjutkan ke arah sintesa. Sebagai contoh Chloramphenicol dapat dibuat secara
sintesa total, yang sebelumnya hanya dapat diperoleh dari biakkan cendawan
Streptomyces venezuela.
Pembuatan Serbuk Simplisia
- Bersihkan simplisia dari bahan organic asing dan pengotor lain secara mekanik atau dengan cara lain yang cocok, keringkan pada suhu yang cocok, haluskan, dan ayak. Kecuali dinyatakan lain, seluruh simplisia harus dihaluskan sesuai derajat halus yang ditetapkan.
- Simplisia yang mengandung zat berkhasiat yang tidak tahan panas dikeringkan pada suhu serendah mungkin. Jika perlu, pengeringan dilakukan dengan pengurangan tekanan udara
- Pada pembuatan serbuk simplisia yang mempunyai persyaratan potensi dan kadar zat tertentu, misalnya serbuk digitalis dan serbuk opium, boleh ditambahkan serbuk sejenis yang mempunyai potensi atau kadar lebih rendah atau lebih tinggi atau ditambah bahan lain yang cocok, misalnya laktosa atau pati beras, sehingga hasil pengolahan terakhir memenuhi persyaratan
Hubungan Farmakognosi dan Botani - Zoologi
Simplisia
harus mempunyai identitas botani - zoologi yang pasti, artinya harus diketahui
dengan tepat nama latin tanaman atau hewan dari nama simplisia tersebut
diperoleh, misalnya : menurut Farmakope Indonesia ditentukan bahwa untuk Kulit
Kina harus diambil dari tanaman asal Cinchona succirubra, sedangkan jenis kina
terdapat banyak sekali, yang tidak mempunyai kadar kina yang tinggi. Atas dasar
pentingnya identitas botani - zoologi maka nama - nama tanaman atau hewan dalam
Farmakope selalu disebut nama latin dan tidak dengan nama daerah, karena satu
nama daerah seringkali berlaku untuk lebih dari satu macam tanaman sehingga
dengan demikian nama daerah tidak selalu memberikan kepastian identitas. Dengan
demikian menetapkan identitas botani - zoologi secara tepat adalah langkah
pertama yang harus ditempuh sebelum melakukan kegiatan - kegiatan lainnya dalam
bidang farmakognosi.
Ejaan Latian
Meskipun alfabet Latin sama dengan alfabet yang dipergunakan dalam bahasa
Indonesia, tetapi dengan ejaan yang disempurnakan pada bahasa Indonesia,
maka terrdapat perbedaan cara pengucapan dari beberapa huruf dan
rangkaian huruf.
Huruf
atau rangkaian huruf
|
Dibaca
sebagai
|
Contoh
|
Diucapkan
sebagai
|
ae
|
e
|
Galangae
|
ga-la-nge
|
Lobeliae
|
lo-be-li-e
|
||
c
|
k jika
diikuti huruf a, o, u atau huruf mati
|
Cacao
|
ka-ka-o
|
Cola
|
ko-la
|
||
Curcuma
|
kur-ku-ma
|
||
Fructus
|
Fruk -tus
|
||
c
|
s
jika diikuti
huruf e, i, y
|
Cera
|
Se-ra
|
Citri
|
Sit-tri
|
||
Glycyrrhiza
|
Gli-si-ri-sa
|
||
cc
|
kk
jika diikuti huruf a , o, u
|
Succus
|
Suk-kus
|
cc
|
ks
jika diikuti huruf
|
Coccinella
|
Kok-si-ne-la
|
e,
i, y
|
|||
ch
|
kh jika
diikuti huruf
|
Cinchona
|
Sin-ko-na
|
hidup
|
|||
ch
|
h jika
diikuti huruf mati
|
Strychni
|
Strih-ni
|
eae
|
e
|
Dioscoreae
|
Di-es-ko-re
|
eu
|
e + u
|
Oleum
|
O-le-um
|
Cetaceum
|
Se-ta-se-um
|
||
ff
|
f
|
Paraffinum
|
Pa-ra-fi-num
|
ie
|
i..+ ye
|
Iecoris
|
Iye-ko-ris
|
ii
|
i + i
|
Aurantii
|
Au-ran-ti-i
|
j
|
y
|
Cajuputi
|
Ka-yu-pu-ti
|
ll
|
l
|
Vanilla
|
Va-ni-la
|
mm
|
m
|
Gummi
|
Gu-mi
|
Ichtammolum
|
Ih-ta-mo-lum
|
||
nh
|
n
|
Ipecacuanhae
|
I-pe-ka-ku-ane
|
Tata Nama Latin Tanaman
Nama
latin tananman terdidri dari 2 kata, kata pertama mennunjukan genus dan
katakedua menunjukan spesies, misalnya nama latin pada Oryza sativa, jadi Oryza
adalahgenusnya sedangkan sativa adalah spesiesnya. Huruf pertama dari genus
ditulisdengan huruf besar dan huruf pertama dari petunjuk spesies ditulis
dengan hurufkecil.
2.Nama latin tananman tidak boleh lebih dari 2
perkataan, jika lebih dari 2 kata(3kata), 2 dari 3 kata tersebut harus
digabungkan dengan tanda (-). Contoh :Hibiscus rosa-
sinensis.
3.Kadang-kadang
terjadi penggunan 1 nama latin terhadap 2 tanaman yang berbeda,hal ini disebut
homonim dan keadaan ini terjadi sehingga ahli botani lain kelirumenggunakan
nama latin yang bersangkutan terhadap tanaman lain yang juga cocokdengan uraian
morfologis tersebut.
Tata Nama Simplisia
Dalam ketentuan umum farmakope Indonesia
disebutkan bahwa nama simplisia ditulis dengan menyebutkan nama genus nya atau
species nama tanaman,diikuti nama bagian tanaman yang digunakan.contoh:
1.Genus + nama bagian tanaman
=Chinchonae Cortex,Digitalis Folium
2.Petunjuk species + nama bagian
tanaman=Belladonae Herba,Ipecacuanhae Radix
3.Genus +petunjuk species + nama
bagian tanaman=Curcumae aeruginosae Rhizoma.
Pemalsuan dan Penurunan Mutu Simplisia
Pemalsuan umumnya dilakukan secara
sengaja, sedangkan penurunan mutu mungkin dilakukan secara tidak sengaja.
Simplisia dianggap bermutu rendah jika tidak memenuhi
persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan, khususnya persyaratan kadar.
Mutu yang rendah dapat disebabkan oleh tanaman asal, cara panen dan pengeringan
yang salah, disimpan terlalu lama, dan pengaruh kelembapan, panas, atau
penyulingan.
Simplisia dianggap rusak jika oleh sebab tertentu, keadaannya
tidak lagi memenuhi syarat, misalnya menjadi basah oleh air laut atau tercampur
minyak pelumas waktu diangkut dengan kapal.
Simplisia dinyatakn bulukan jika kualitasnya turun karena
dirusak oleh bakteri, cendawan, atau serangga.
Simplisia dinyatakan tercampur jika secara tidak sengaja
terdapat bersama-sama dengan bahan-bahan atau bagian tanaman lain. Sebagai
contoh, kuncup cengkeh tercampur dengan tangkai cengkeh; daun sena tercampur
dengan tangkai daun sena.
Simplisia dianggap dipalsukan jika secara sengaja diganti,
diolah, atau ditambah bahan lain yang tidak semestinya. Sebagai contoh, minyak
zaitun diganti minyak biji kapas, tetapi tetap dijual dengan nama minyak
zaitun; tepung jahe ditambah pati terigu agar bobotnya bertambah, ditambah serbuk
cabe agar tetap berasa pedas, dan ditambah serbuk temulawak agar warnanya
tampak seperti keadaan semula.
Beberapa Istilah Tentang Kegunaan Simplisia Dan Nama Penyakit.
1. Amara
: menambah nafsu makan
2. Analgetika : mengurangi rasa nyeri
3. Anhidrotika
: mengurangi keluarnya keringat
4. Antelmintika
: membasmi cacing dari dalam tubuh manusia
5. Ekspektoransia :
mengurangi batuk berdahak
6. Emenagoga
: memperbanyak keluarnya haid / peluruh haid
7. Emetika
: menyebabkan muntah
8. Karminativa : mengeluarkan angin
dari dalam tubuh manusia
9. Kardiaka
: untuk jantung
10. Kardiotonika
: untuk penguat kerja jantung
Langganan:
Postingan (Atom)
Pengertian farmakognosi
Farmakognosi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Pharmacon yang berarti obat dan gnosis yang berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi farmakogn...

-
Nama latin tananman terdidri dari 2 kata, kata pertama mennunjukan genus dan katakedua menunjukan spesies, misalnya nama latin pada Oryza s...
-
Pemalsuan umumnya dilakukan secara sengaja, sedangkan penurunan mutu mungkin dilakukan secara tidak sengaja. Simplis...
-
Dalam ketentuan umum farmakope Indonesia disebutkan bahwa nama simplisia ditulis dengan menyebutkan nama genus nya atau species nama tanam...