Pemalsuan umumnya dilakukan secara
sengaja, sedangkan penurunan mutu mungkin dilakukan secara tidak sengaja.
Simplisia dianggap bermutu rendah jika tidak memenuhi
persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan, khususnya persyaratan kadar.
Mutu yang rendah dapat disebabkan oleh tanaman asal, cara panen dan pengeringan
yang salah, disimpan terlalu lama, dan pengaruh kelembapan, panas, atau
penyulingan.
Simplisia dianggap rusak jika oleh sebab tertentu, keadaannya
tidak lagi memenuhi syarat, misalnya menjadi basah oleh air laut atau tercampur
minyak pelumas waktu diangkut dengan kapal.
Simplisia dinyatakn bulukan jika kualitasnya turun karena
dirusak oleh bakteri, cendawan, atau serangga.
Simplisia dinyatakan tercampur jika secara tidak sengaja
terdapat bersama-sama dengan bahan-bahan atau bagian tanaman lain. Sebagai
contoh, kuncup cengkeh tercampur dengan tangkai cengkeh; daun sena tercampur
dengan tangkai daun sena.
Simplisia dianggap dipalsukan jika secara sengaja diganti,
diolah, atau ditambah bahan lain yang tidak semestinya. Sebagai contoh, minyak
zaitun diganti minyak biji kapas, tetapi tetap dijual dengan nama minyak
zaitun; tepung jahe ditambah pati terigu agar bobotnya bertambah, ditambah serbuk
cabe agar tetap berasa pedas, dan ditambah serbuk temulawak agar warnanya
tampak seperti keadaan semula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar